Mengusung konsep tentang majalah sekolah Sabilillah dalam bentuk digital.
ADADIMALANG – Dengan mengusung ide tentang konspe majalah sekolah dalam bentuk digital (Electronic Magazine), Diah Budiarti yang merupakan guru pengajar di SMA Islam Sabilillah Malang berhasil menjuarai Lomba Literasi Guru Nasional.
Dalam kegiatan lomba literasi yang digelar oleh YDSF Malang untuk memperingati Hari Guru tahun 2019 ini Diah Budiarti berhasil menyisihkan 99 orang guru lainnya yang juga menjadi peserta lomba tersebut.
“Saya membuat tulisan dengan judul ‘E-Malah Sebagai Media Literasi Di Era 4.0’ yang merupakan perwujudan dari kondisi di SMA Islam Sabilillah Malang yang sedang menyiapkan majalah sekolah dalam bentuk Elektronik Majalah Sekolah (E-Malah),” jelas Diah Budiarti saat ditemui usai waktu mengajar di SMA Islam Sabilillah Malang.
Menurut guru yang memiliki hobi menulis ini, majalah sekolah jika diwujudkan dalam bentuk digital dinilai akan lebih mudah diakses oleh pembacanya baik siswa, guru ataupun masyatakat lainnya.
“Jika akses memperoleh informasi itu lebih mudah maka akan membuat para siswa akan lebih terbiasa membaca yang akan meningkatkan tinhkat literasi siswa,” ungkap Diah.
Diah menyayangkan masih sering ditemui siswa baru diketahui memiliki tingkat literasi yang rendah setelah kelas XII, sementara di saat itup ara siswa sudah harus fokus pada ujian.
“Literasi itu sangat penting karena merupakan bagian paling dasar. Jika kurang membaca maka akan kesulitan dalam mengerjakan bidang apapun,” ungkap perempuan yang sudah memiliki satu putri ini.
Oleh karena itu, Diah berharap pembiasaan membaca bagi para siswa bisa dimulai sedini mungkin dengan cara mempermudah akses informasi majalah sekolah dalam bentuk digital yang bisa diakses kapanpun dan dimanapun.
“Nanti di Elektronik Majalah Sekolah akan dibentuk tim jurnalistik sebagai pencari dan pengolah berita yang akan dimuat di E-Malah tersebut,” ungkap Diah yang sudah menerbitkan sembilan buku ini.
Selain mempermudah akses informasi, majalah sekolah dalam bentuk digital tersebut menurut Diah akan lebih efektif dalam hal komunikasi mengingat ada interaksi antara penulis atau redaksi dengan pembaca terkait materi yang diunggah.
“Karena ada siswa yang mencari, menulis dan mengolah berita dan juga siswa yang menjadi salah satu pembacanya, maka bisa diistilahkan informasi dari kita untuk kita,” ujar Diah Budiarti.
Perlu diketahui, saat ini di SMA Islam Sabilillah Malang telah memiliki kelompok literasi yang diberi nama Gubuk Literasi yang beranggotakan sekitar 30 siswa sebagai upaya mengakomodir para siswa yang memiliki minat lebih terhadap literasi.
“Selain itu upaya lain sekolah adalah adanya kegiatan 10 menit membaca sebelum pelajaran dimulai yang diharapkan akan mampu meningkatkan literasi siswa,” pungkas Diah Budiarti.
Prestasi Diah Budiarti diharapkan tidak hanya menjadi satu-satunya prestasi guru SMA Islam Sabilillah Malang dalam hal literasi, mengingat pihak SMA Islam Sabilillah Malang sudah hampir setahun ini menggelar program literasi untuk para guru.
Waka Kesiswaan dan Humas SMA Islam Sabilillah Malang, Agus Budiono menjelaskan bahwa dalam program literasi dari sekolah tersebut ada enam hingga tujuh orang guru yang wajib membuat artikel tulisan setiap dua minggu sekali.
“Program itu sebagai fasilitasi sekolah kepada para guru untuk lebih sering menulis. Seperti yang disampaikan bu Diah, sepuntar apapun jika tidak ada karya yang dihasilkan maka tidak akan ada yang bisa dikenang dari seseorang tersebut,” ungkap Agus Budiono.
Agus Budiono berharap dengan semakin sering menulis, maka akan ada karya yang dihasilkan dan dikenang dari para guru di SMA Islam Sabilillah Malang tersebut. (A.Y)
Satu Komentar