ADADIMALANG – Sekitar pukul 10.00 WIB di gedung DPRD kota Malang, puluhan orang yang merupakan perwakilan warga Madyopuro yang terkena dampak pembangunan tol Malang Pandaan (MaPan) datang untuk memenuhi undangan hearing dari Komisi C DPRD kota Malang.
“Hari ini kami diundang untuk hearing dengan Komisi C DPRD kota Malang sebagai kelanjutan hasil pertemuan kami sebelumnya,” jelas Endi S., kordinator warga Madyopuro.
Menurut Endi, sampai saat ini sikap warga Madyopuro masih tetap bertahan untuk menolak harga yang ditawarkan pihak P2T yang dinilai masih jauh dari keinginan warga.
“Masak harga rumah di pinggir jalan kok gak beda jauh dengan rumah yang di dalam kampung di pinggir sungai,” jelas Endi.
Endi juga menegaskan bahwa sebenarnya warga setuju dengan proyek pembangunan jalan tol malang Pandaan (Mapan), tetapi dengan mekanisme yang benar dan sesua undang-undang yang berlaku,
Salah satu warga menjelaskan bahwa saat ini harga rumah di pinggir jalan ada yang dihargai hanya Rp. 3,9 juta/meter sementara yang di dalam kampung dihargai Rp. 2,7 juta/meter.
“Warga tidak menolak pembangunan jalan tol Malang Pandaan,” jelas Endi. (AY)