199 pekerjaan konstruksi akan dijalankan pada tahun 2022.
ADADIMALANG – Kebutuhan pembangunan infrastruktur diharapkan dapat dilihat secara holistik. Hal tersebut disampaikan Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji di hadapan jajaran perangkat daerah Pemerintah Kota Malang dan perwakilan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) dari 57 Kelurahan yang hadir dalam acara Sosialisasi Pembangunan Infrastruktur Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang untuk Tahun Anggaran 2022.
Dalam sambutannya, Wali Kota Sutiaji mengajak seluruh pemangku kepentingan terus kolaborasi demi akselerasi pembangunan Kota Malang ke depan.
“Kalau kita ingin hebat maka kita harus bersatu. banyak hal yang masih perlu diakselerasi dan untuk itu kita jangan lagi berpikir untuk kepentingan wilayah sendiri dan kepentingan sesaat,” ujar Wali Kota Sutiaji, Kamis (27/01/2022).
Seluruh usulan infrastruktur dari masyarakat melalui musrenbang dan berbagai saluran perencanaan lainnya diakomodir sepenuhnya menurut Wali Kota Malang membutuhkan dana hingga Rp.27 triliun, sementara APBD Kota Malang masih pada kisaran Rp.2 Triliun. Terlebih kondisi pandemi mau tidak mau berdampak kontraksi Pendapatan Daerah dan menuntut refokusing sejumlah pos yang awalnya diproyeksikan untuk infrastruktur.
“Maka prioritas menjadi keharusan dan penting untuk dipahami, dikomunikasikan ke masyarakat agar tidak terjadi disinformasi. Pak Lurah, Pak Camat bersama masyarakat juga memantau pelaksanaan di lapangan. Kita kawal bersama,” ujar Wali Kota Sutiaji.
Wali Kota Sutiaji memaparkan bahwa sebanyak 199 pekerjaan konstruksi akan dijalankan Pemerintah Kota Malang pada tahun 2022 seperti penanganan 11.200 meter jalan, penanganan drainase sepanjang 19.090 meter, pembangunan jalan paving sepanjang 3.100 meter, penanganan 8 lokasi jembatan, pembangunan 547 titik penerangan jalan umum (PJU) baru, tambahan akses air minum sebanyak 1.166 sambungan rumah HIPPAM dan akses sanitasi bagi 1.030 sambungan rumah.
Deretan kegiatan tersebut menurut Wali Kota Sutiaji selaras mendukung sejumlah prioritas Kota Malang tahun 2022 yang mencakup Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, Masterplan Drainase, penyelesaian fisik Malang Creative Center, Pembangunan Drainase, penataan lanjutan zona 3 Kawasan Kajoetangan Heritage hingga intervensi infrastruktur sanitasi dan air bersih untuk pengentasan stunting.
Sementara itu, Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Ir Diah Ayu Kusumadewi, MT menambahkan bahwa program pembangunan infrastruktur tersebar merata di 5 kecamatan dan mengakomodir aspirasi berbagai pihak melalui proses perencanaan pembangunan yang telah disusun sejak 2021 lalu.
“Jadi yang kita sampaikan ke masyarakat hari ini ada yang bersumber dari musrenbang, usulan dinas maupun pokok pikiran DPRD”, terang Diah Ayu.
Dari sebaran lokasi pembangunan infrastruktur per kecamatan, Kecamatan Kedungkandang tercatat sebagai lokasi terbanyak dengan 50 kegiatan disusul pelaksanaan kegiatan infrastruktur di Kecamatan Sukun sebanyak 45 kegiatan, Kecamatan Blimbing sebanyak 38 kegiatan, Kecamatan Lowokwaru sebanyak 36 kegiatan dan Kecamatan Klojen sebanyak 30 kegiatan. (A.Y)