Jika terjadi perbedaan peringatan Idul Fitri 1444 H diharapkan semua pihak tetap tenang dan saling menghormati.
ADADIMALANG – Menjelang Hari Raya Idul Fitri (Lebaran) 1444 Hijriah di tahun 2023 ini, Wali Kota Malang Drs H. Sutiaji mengajak berbagai pihak untuk terus menjaga kondusivitas Kota Malang terutama adanya kemungkinan pelaksanaan salat Idul Fitri yang tidak berbarengan antara Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).
“Jika perbedaan Hari Raya Idul Fitri 1444 hijriah ini memang benar terjadi, maka semua pihak tetap harus tenang dan saling menghormati,” ungkap Wali Kota Sutiaji.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Sutiaji saat menghadiri Rapat Koordinasi Kesiapan Operasi Ketupat Semeru 2023 di Ballroom Sanika Satyawada Polresta Malang Kota pagi tadi, Kamis (13/04/2023).
Orang nomor satu di Pemkot Malang ini berharap agar tidak ada pihak-pihak yang memanfaatkan atau memancing di air keruh hanya karena perbedaan hari saat melaksanakan salat Ied sementara antara Muhammadiyah dan NU tidak ada masalah.
Terkait hal tersebut, Wali Kota Sutiaji menyampaikan jika hingga saat ini Kota Malang tergolong kota yang memiliki keamanan mutlak, karena benih-benih radikalisme dan terorisme masih terus menghantui. Jika merunut ke belakang, peristiwa bom Bali dulu dikatakannya masih ada kaitannya dengan Kota Malang, dimana ada salah satu pelaku awalnya sempat menginap di wilayah Bukit Tidar. ISIS juga sempat berdeklarasi di Kota Malang yang berlanjut di wilayah Dau, Kabupaten Malang.
Lebih lanjut Wali Kota Sutiaji memaparkan bahwa Kota Malang yang berlabel Kota Pendidikan dihuni ratusan ribu mahasiswa ini juga dapat menjadi salah satu ladang masuknya ajaran radikalisme hingga terorisme. Seperti halnya masih banyaknya mahasiswa yang pemahaman agamanya rendah dan ditambah lagi kemajuan teknologi informasi.
Begitu juga saat memperingati Hari Raya Idulfitri, Sutiaji berpesan, bagi warga masyarakat yang biasanya membakar petasan hendaknya jangan dilakukan lagi mengingat beberapa waktu lalu di Kabupaten Blitar dan Kabupaten Malang petasan telah menelan korban jiwa dan harta benda yang tidak sedikit jumlahnya.
Dari sejumlah peristiwa itu, selain akan mengintensifkan upaya pencegahan bersama TNI-Polri, Sutiaji juga memerintahkan Ketua RT, RW, Lurah dan Camat agar memantau lingkungannya terutama yang banyak dihuni anak kos. Jika ada hal-hal yang mencurigakan maka harus segera ditindaklanjuti.
“Menjaga kondusivitas ini adalah tanggung jawab kita bersama, bukan hanya aparat keamanan dan Pemerintah Daerah (Pemda) setempat,” pungkas Wali Kota Sutiaji.
Senada dengan Wali Kota Malang, Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol. Budi Hermanto SIK., M.Si menyampaikan pihaknya akan bersinergi dengan berbagai elemen masyarakat seperti organisasi kepemudaan, kemasyarakatan dan keagamaan guna mewujudkan Kota Malang yang aman dan damai.
Selain itu, pihaknya juga akan mengantisipasi berbagai tindak kriminalitas seperti peredaran narkoba, minuman keras, petasan dan pencurian sepeda motor. (A.Y)