
Dinilai memiliki kelebihan dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
ADADIMALANG.COM | Kampus ABM – Sebanyak 50 orang yang merupakan perwakilan berbagai perguruan tinggi swasta di Jawa Timur yang masuk di wilayah kerja Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII Jawa Timur mengikuti workshop implementasi Kebijakan AntiIntoleransi, Anti-Kekerasan Seksual, AntiPerundungan dan AntiKorupsi yang lebih dikenal dengan Empat Anti di kampus STIE Malangkuçeçwara (ABM) Malang mulai pagi tadi, Selasa (05/09/2023).
Berbagai narasumber dihadirkan secara luring dan daring untuk memberikan materi terkait Empat Anti yang diharapkan dapat mulai diterapkan di berbagai kampus swasta di Jawa Timur tersebut.
Terkait pemilihan kampus STIE Malangkuçeçwara yang menjadi mitra dan lokasi pelaksanaan workshop implementasi kebijakan empat anti tersebut, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII Jawa Timur, Prof. Dyah Sawitri, SE., MM., menyampaikan pihaknya sengaja memilih kampus ABM Malang sebagai kampus mitra pelaksanaan karena kampus ABM Malang dinilai memiliki kekuatan dan peluang untuk dijadikan mirra strategis.
“Yang pertama kita melihat STIE Malangkuçeçwara (ABM Malang) ini memiliki kekuatan dalam hal physical evidence sebagai perguruan tinggi termasuk memiliki kekuatan dalam hal pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, sehingga kampus ABM Malang ini dapat menjadi acuan kita untuk melakukan kolaborasi,” ungkap Dyah Sawitri usai pembukaan workshop implementasi Kebijakan Empat Anti pagi tadi.
Dengan berbagai kelebihan dan kekuatan yang dimiliki oleh STIE Malangkuçeçwara tersebut menurut Dyah Sawitri, ABM Malang memiliki kekuatan dan peluang untuk pengembangan science knowledge dan soft skill para mahasiswa STIE Malangkuçeçwara ataupun pihak-pihak lainnya.
Terkait dengan kampus yang dipimpinnya menjadi mitra pelaksana LLDIKTI Wilayah VII Jatim untuk melaksanakan workshop implementasi kebijakan empat anti, Ketua STIE Malangkuçeçwara yakni Drs Bunyamin, MM., PhD., menegaskan dirinya berharap agar semangat dalam menerapkan Empat Anti tersebut tidak berhenti hanya di tahapan workshop saja.

“Oleh karena itu STIE Malangkuçeçwara akan menularkan semangat empat anti ini kepada semua civitas akademika STIE Malangkuçeçwara dan tentu saja dengan menggunakan sarana dan prasarana yang kita miliki. Tugas saya adalah untuk mewujudkan empat anti ini menjadi satu kegiatan yang riill di kampus STIE Malangkuçeçwara. Termasuk menularkan semangat ini kepada kampus-kampus swasta lainnya,” pungkas Bunyamin.
Perlu diketahui, 50 orang perwakilan kampus swasta di Jawa Timur yang mengikuti kegiatan workshop kali ini merupakan angkatan pertama dari workshop implementasi kebijakan empat anti yang digelar oleh LLDIKTI Wilayah VII Jatim di kampus STIE Malangkuçeçwara. (A.Y)