Ambar : polisi sudah punya buku wajib jika ingin melakukan reformasi

banner 468x60

ADADIMALANG – Instruksi Presiden Joko Widodo kepada Kepolisian Republik Indonesia (Polri) melakukan reformasi cultural agar bisa lebih baik dalam melaksanakan tugasnya dirasa akan lebih mudah dilaksanakan saat ini.

Hal tersebut diketahui dari pelaksanaan seminar dan bedah buku Jenderal Polisi R. S. Soekanto Tjokrodiatmodjo oleh Pusat Pengembangan Riset Sistem Peradilan Pidana Universitas Brawijaya (Persada FH-UB) di kantor Dewan Pimpinan Cabang Perhimpunan Advokat Indonesia (DPC Peradi) Malang Raya yang menghadirkan beberapa tokoh dalam pembuatan buku tentang Kapolri pertama Indonesia tersebut.

Ketua DPC Peradi, Iwan Kuswardi SH. menjelaskan bahwa pada prinsipnya seperti yang disampaikan oleh Presiden tentang reformasi cultural polisi harus dikembalikan kepada marwahnya seperti pada saat Soekanto menjabat sebagai Kapolri pertama Indonesia dimana polisi benar-benar menjadi sosok pengayom masyarakat .

img_20161015_101503-resized-640

“Kapolri saat ini ingin mengembalikan reformasi cultural polisi tersebut dengan mengedepankan pengabdian dan pengabdian masyarakat kinerja polisi, dan kinerja aparat kepolisian di wilayah Malang Raya sudah cukup bagus karena hampir semua tindakan atau kasus-kasus kejahatan itu bisa terungkap,” ujar Iwan Kuswardi SH.

Di tempat yang sama, Kapolres Malang Kota, AKBP Decky Hendarsono SIK menjelaskan bahwa dengan dibedahnya buku tentang R.S. Soekanto Tjokrodiatmodjo merupakan kehormatan bagi kepolisian karena ada tokoh Polri yang bisa sangat dbanggakan dan menjadi tauladan.

img_20161015_095704-resized-640

“Ya harus bangga dong karena beliau Kapolri pertama Indonesia, dan banyak nilai-nilai dari beliau yang bisa kita tauladani seperti kesederhaanaan dan ketegasan prinsip-prinsipnya, ujar AKBP Decky Hendarsono SIK.

Sementara itu, salah satu penulis dan editor buku R.S Soekanto yang juga Sejarawan dari Pusat Sejarah TNI yaitu G. Ambar Woelan, M.Hum menjelaskan bahwa untuk bisa melaksanakan reformasi cultural seperti yang diharapkan saat ini akan bisa jauh lebih mudah.

“Kenapa lebih mudah, karena dalam buku ini sudah dijelaskan bagaimana sikap, kebijakan dan kepemimpinan Soekanto saat menjabat sebagai Kapolri saat itu yang bisa mewujudkan civil police yang mengayomi masyarakat,” ujar Ambar.

img_20161015_122240-resized-640

Menurut Ambar, buku tentang Kapolri pertama di Indonesia yang menjabat selama 14 tahun itu tidak hanya wajib dimiliki oleh aparat kepolisian seluruh Indonesia, tetapi juga perlu ditauladani sikap, prinsip dari Soekanto sebagai Peletak Dasar Kepolisian Nasional. (A.Y)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan