Dilaksanakan di desa Sidorejo, Pagelaran Kabupaten Malang.
ADADIMALANG.COM | Kabupaten Malang – Sebagai salah satu implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, dosen dan mahasiswa dari perguruan tinggi melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Hal tersebut juga dilaksanakan oleh dosen Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya (FKG UB) bersama beberapa mahasiswa FKG UB yang melaksanakan community assessment dan promosi kesehatan di salah satu posyandu lansia (lanjut usia) di desa Sidorejo, kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang.
“Kami berkesempatan melakukan Community Assessment dan Promosi kesehatan di salah satu Posyandu Lansia. Sasaran pada kegiatan tersebut adalah para lansia yang rutin menghadiri Posyandu Lansia yang diadakan oleh Puskesmas terdekat,” jelas Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat FKG UB, drg Trining Widodirini, M.Kes.
Posyandu Lansia menurut drg Trining sudah rutin diselenggarakan setiap sebulan sekali untuk melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital para lansia meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan, suhu tubuh, serta pemeriksaan gula darah dan tekanan darah oleh Bidan Desa Puskesmas setempat. Selain para lansia juga melakukan agenda rutin senam lansia setiap hari Rabu dan Minggu.
Setelah melakukan Community Oral Health Assessment kepada para lansia, dosen dan mahasiswa FKG UB ini melakukan upaya peningkatan kesadaran kesehatan gigi dan mulut melalui kegiatan promosi kesehatan kepada lansia.
“Kami juga melakukan promosi kesehatan di dalam program dokter gigi keluarga yang meliputi edukasi terkait permasalahan yang dihadapi para lansia maupun keluarga dengan menggunakan beberapa Alat Bantu Peraga (ABP),” ungkap dokter berkacamata ini.
Booklet atau Buku Lansia Gigi merupakan salah satu ABP yang berisi beberapa materi seperti cara menjaga kesehatan gigi dan mulut pada lansia, cara membersihkan gigi dan gusi, cara membersihkan gigi tiruan, dan materi sisa akar. Selain itu, terdapat materi tentang penyakit sistemik hipertensi dan diabetes mellitus disertai manifestasinya dalam rongga mulut.
“Selain itu kami juga menyertakan pemberian kartu kendali untuk diisi para lansia dan akan dicek pada pertemuan berikutnya,” ungkap drg Trining.
Berbagai leaflet atau selebaran berisi beberapa masalah kesehatan yang dialami anggota keluarga juga diberikan kepada paa lansia yang berisi materi cara menjaga kesehatan gigi dan mulut, impaksi gigi, erupsi gigi, asam urat tinggi, kolesterol tinggi, anemia, bahaya merokok, Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), sugar clock, isi piringku, dental food pyramid, dan pengelolaan sampah.
“Kami juga memberikan kalender yang didesain berisi materi edukasi dan juga piring makan dengan panduan ‘isi piringku’. Materi yang kami berikan juga menggunakan alat bantu peraga poster dan pemaparan materi dengan power point yang berisikan materi seputar gigi edentulous termasuk penyebab, perjalanan penyakit, dampaknya, perawatan yang dapat dilakukan, rekomendasi menu makanan, cara menyikat gigi dengan metode yang benar, membersihkan gusi, dan membersihkan gigi tiruan,” jelasnya.
Pemeriksaan yang dilakukan oleh Drg Trining Widodirini, M.Kes bersama dengan Nurul Ainiyyah A., Piping Rani P., Ossana Bernicha N., Sabila Syiva ini telah dilakukan kepada para lansia di desa Sidorejo, kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang menunjukkan bahwa prevalensi penyakit pulpa dan jaringan periapikal pada lansia tergolong tinggi disertai dengan penyakit sistemik.
Pemecahan masalah yang dapat dilakukan yaitu dengan melaksanakan pemeriksaan dan edukasi, serta promosi kesehatan gigi dan mulut, dimana saran yang dapat dilakukan adalah tetap konsisten dan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan dan juga dilakukan pemeriksaan gigi dan mulut serta edukasi terkait cara menjaga kesehatan gigi dan mulut menggunakan Alat Bantu Peraga (ABP).
Perlu diketahui, berdasarkan data susenas pada bulan Maret tahun 2023 lalu menyebutkan jumlah lansia di Indonesia berjumlah 11,75 persen dimana jumlah lansia yang memiliki masalah kesehatan mencapai 41,49 persen.
Penyakit dan kesehatan lansia memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan kelompok populasi lainnya, dimana lansia sering mengalami berbagai penyakit sekaligus yang pada umumnya bersifat kronis dan kondisi ini diperburuk oleh penurunan daya tahan tubuh. Penyakit sistemik seringkali menunjukkan gejala di rongga mulut, dan dapat mempengaruhi kesehatan mulut. (A.Y)