Home / Berita / Umum / Ciptakan Produk Alternatif Khas dengan Keindahan Vegetasi Lokal, Dosen UM Latih Warga Padusan Buat Ecoprint

Ciptakan Produk Alternatif Khas dengan Keindahan Vegetasi Lokal, Dosen UM Latih Warga Padusan Buat Ecoprint

Warga Padusan menunjukkan hasil karya kain dengan motif ecoprint karya masyarakat

Dapat menambah pemasukan warga dengan menjual produk ecoprint mereka.

ADADIMALANG.COM | Mojokerto – Dengan tujuan menghasilkan produk khas yang dapat menjadi sumber pendapatan baru warga, Tim Pengabdian masyarakat dari Universitas Negeri Malang (UM) mengadakan acara pendampingan warga Desa Wisata Padusan, Mojokerto untuk membuat kain dengan motif ecoprint.

Acara yang bertajuk ‘Program Mentoring Teknik Ecoprint Berbasis Keanekaragaman Vegetasi Sebagai Produk Alternatif Cinderamata Khas Desa Wisata Padusan Pacet Mojokerto’ ini dilaksanakan di Aula Balai Desa Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto hari Rabu kemarin (02/08/2023).

Desa Padusan Mojokerto memiliki destinasi wisata yang cukup terkenal yakni Pemandian Air Panas Padusan sehingga warga Desa Padusan memiliki peluang pasar yang dapat dimanfaatkan seiring dengan banyaknya jumlah pengunjung yang datang ke tempat wisata. Selain itu di Desa Padusan terdapat banyak jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan kegunaannya.

Melihat peluang-peluang tersebut maka tim pegabdian UM mencetuskan agar warga Desa Padusan membuat cinderamata khas Desa Padusan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada melalui teknik ecoprint.

Ecoprint adalah teknik pencetakan alami yang menggunakan pigmen dari tanaman dan bahan-bahan organik seperti daun, bunga, dan ranting untuk mencetak motif pada kain atau media lainnya. Selanjutnya kain yang dihasilkan dari proses ecoprint dapat dipergunakan untuk membuat baju, dompet, tas, dan lain sebagainya.

Rangkaian kegiatan ‘Program Mentoring Teknik Ecoprint Berbasis Keanekaragaman Vegetasi Sebagai Produk Alternatif Cinderamata Khas Desa Wisata Padusan Pacet Mojokerto’ ini dimulai dengan pembukaan acara yang diisi dengan sambutan dari Koordinator Tim Pengabdian UM, Dhika Maha Putri, S.Pd., M.Acc. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Desa Padusan, Iryani Muarifah sekaligus membuka jalannya acara.

Koordinator Tim Pengabdian UM, Dhika Maha Putri, S.Pd., M.Acc. saat memberikan sambutannya (foto : istimewa)
Koordinator Tim Pengabdian UM, Dhika Maha Putri, S.Pd., M.Acc. saat memberikan sambutannya (foto : istimewa)

“Terimakasih kepada Ibu Dhika dan tim yang sudah berusaha untuk mempersiapkan acara dengan baik. Terimakasih juga saya ucapkan kepada Ibu Nila dan tim selaku pemateri hari ini atas kesediannya untuk berbagi ilmu dengan kami. Saya harap Ibu-Ibu warga Desa Padusan dapat mengikuti jalannya acara dengan baik supaya Ibu-Ibu bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat dari acara ini,” ujar Iryani Muarifah.

Rangkaian acara mentoring dilanjutkan dengan penyampaian materi dari Anggreana Nila Agustina yang menjelaskan mengenai bagaimana proses ecoprint yang baik dan benar serta hal-hal apa saja yang harus dihindari dalam proses ecoprint agar nantinya hasil yang didapat sesuai harapan. Setelah itu acara dilanjutkan dengan praktik pembuatan kain ecoprint secara langsung oleh Ibu-Ibu Desa Padusan dengan dipandu oleh para pemateri dan tim.

Usai mendapatkan materi, warga Padusan berpraktik membuat kain dengan motif ecoprint
Usai mendapatkan materi, warga Padusan berpraktik membuat kain dengan motif ecoprint

Proses praktik pembuatan kain dengan motif ecoprint dimulai dengan pembilasan kain kemudian dilanjutkan dengan proses penyusunan daun-daun dan ranting di atas kain dengan harapan agar pigmen dari daun yang disusun tersebut dapat memberikan motif yang cantik pada kain. Setelah itu kain yang sudah ditempeli daun dilapisi dengan plastik dan digulung pada tongkat besi berukuran sekitar 30 cm untuk kemudian gulungan kain tersebut dibungkus dengan plastik lagi dan dikukus selama 1,5 jam. Sesudah kain dikukus maka proses ecoprint selesai, Ibu-Ibu peserta acara dapat mengambil hasil karya masing-masing untuk kemudian dibawa pulang dan dijemur.

Acara ditutup dengan pemberian penghargaan kepada peserta dengan hasil ecoprint terbaik. Acara berlangsung sangat seru karena proses penyampaian materi berjalan dengan sangat menarik dan para peserta sangat antusias.

“Alhamdulillah acara hari ini sangat seru dan ilmunya sangat bermanfaat. Saya harap Ibu-Ibu Desa Padusan dapat mempraktikan ilmu yang sudah didapat sehingga manfaat dari acara hari ini dapat dirasakan seterusnya,” tutur salah satu peserta acara. (A.Y)

Tag:

Tinggalkan Balasan