Melibatkan banyak UMKM untuk mewujudkan UMKM yang bermartabat.
ADADIMALANG.COM | Kampus UB – Indonesia yang memiliki kekayaan nabati dan hewani membuat sumber daya bahan pakan yang ada di Indonesia berlimpah ruah. Salah satunya yang giat fokus meneliti pangan fungsional adalah Perhimpunan Penggiat Pangan Fungsional dan Nutrasetikal Indonesia (P3FNI).
Di tahun 2023 ini P3FNI kembali menggelar kegiatan seminar nasional dan kongres P3FNI yang kali ini dilaksanakan di kampus Universitas Brawijaya dengan Fakultas Teknologi Pertanian UB sebagai Co Organizernya.
“Kami dari FTP Universitas Brawijaya berterima kasih kepada P3FNI telah menunjuk kami untuk menjadi Co Organizer kegiatan ini. Tentunya dari yang awalnya hanya sedikit orang penggiat pangan fungsional saat ini telah berkembang pesat menjadi lebih banyak lagi. Harapannya ke depannya dengan berkolaborasi antara industri, UMKM, mahasiswa, akademisi maupun praktisi dapat menggaungkan ataupun membumikan pangan fungsional dan nutrasetikal di Indonesia,” jelas Dr. nat.techn. Elok Waziiroh selaku Ketua Pelaksana Seminar Nasional dan Kongres P3FNI 2023.
Elok berharap dari kegiatan Seminar Nasional dan Kongres P3FNI akan ada kelanjutan dari lomba mahasiswa yang nantinya akan dibuat himpunan penggiat pangan fungsional sehingga keberlanjutan organisasi P3FNI ataupun idealisme dan marwah P3FNI masih terus berlanjut.
“Kami laksanakan selama tiga hari mulai tanggal 21 November 2023 diikuti lebih dari 300 orang dari berbagai daerah dan juga kontributor pangan termasuk mahasiswa dan juga UMKM. Kita juga akan ada presentasi 50 paper dari total 170 paper yang telah dikirimkan kepada panitia,” ujar Elok.
Ditemui di lokasi kegiatan, Ketua Perhimpunan Penggiat Pangan Fungsional dan Nutrasetikal Indonesia (P3FNI) yakni Prof. Dr. Ir. C. Hanny Wijaya, MSc., menyampaikan dirinya senang Seminar Nasional dan Kongres P3FNI dilaksanakan di Universitas Brawijaya.
“Pertama-tama saya senang sekali bisa berada di Malang di Universitas Brawijaya yang menjadi Host untuk seminar nasional dan kongres P3FNI dimana kali ini tidak hanya sekadar ilmuwan/ahli atau kademisi saja tapi juga para pelaku UMKM, bagaimana kita bisa menggandeng UMKM terutama yang bergerak di bidang pangan dan nutrasetikal Indonesia untuk menjadi bermartabat agar dapat lebih bersaing dengan penuh kemampuan yang bisa dipertanggungjawabkan,” ungkap Hanny Wijaya.
Pelaksanaan Seminar Nasional dan Kongres P3FNI kali ini menurut Hanny cukup istinewa karena menggelar pameran dari para pelaku UMKM yang bergerak di bidang pangan dan nutrasitikel dan juga workshop bagi para pelaku UMKM untuk peningkatan kemampuan pelaku UMKM menuju UMKM Bermartabat.
“Kami percaya suatu saat kemampuan kita sebagai negara dengan biodiversitas nomor dua di dunia dan juga budaya lokal kearifan lokal kita luar biasa ini dapat membawa banyak pangan fungsional dan nutrasetikal yang mendunia ya dimana pangan fungsional saat ini tengah booming semoga kita tidak tertinggal dalam hal pangan fungsional,” pungkas Prof. Dr. Ir. C. Hanny Wijaya, MSc.
Dekan FTP UB Apresiasi Gelaran Seminar Nasional dan Kongres P3FNI di UB
Pelaksanaan Seminar Nasional dan Kongres P3FNI diapresiasi oleh Dekan FTP UB, Prof. Yusuf Hendrawan, STP. M.App.Life.Sc.Ph.D., yang menyatakan pihak FTP UB menyambit baik dan mendukung sepenuhnya pelaksanaan kegiatan tersebut.
“Karena memang pangan fungsional itu menjadi Core keilmuan kita di Fakultas Teknologi Pertanian UB yaitu pengembangan pangan fungsional dan Nutrasetikal sehingga dengan adanya kegiatan ini kita bisa menjadikan FTP UB dapat leading di masa depan dengan pengembangan berbagai inovasi-inovasi produk pangan fungsional dan Nutrasetikal,” ungkap Yusuf.
Menurut Dekan FTP UB yang ramah ini, FTP UB saat ini telah memiliki satu center of excelent yakni tentang Umbi dan Rimpang yang di masa mendatang akan diarahkan ke penelitian inovasi di bidang pangan fungsional dan Nutrasetikal. Bahkan menurut Yusuf, minat dan antusias mahasiswa FTP UB sangat tinggi untuk mempelajari terkait pangan fungsional dan Nutrasetikal tersebut.
“Dengan adanya kegiatan seperti ini maka akan ada pendampingan bagi UMKM termasuk pemberian materi dari narasumber yang dihadirkan dari Australia, Kanada dari Jepang yang akan memberikan pengetahuan yang lebih baik untuk pengembangan inovasi pangan fungsional dan nutrasetikal ini. Indonesia kan memiliki biodiversity yang sangat tinggi artinya jenis-jenis pangannya sangat beragam dan sangat nikmat untuk dikonsumsi. Tinggal bagaimana kita serius untuk mengembangkan pangan fungsional dan Nutrasetikal tersebut,” ujar Yusuf.
Dengan kekayaan yang dimiliki Indonesia, Yusuf Hendrawan yakin Indonesia akan menjadi center of excelent untuk bidang pangan fungsional dan Nutrasetikal di dunia yang itu harus dimulai dari Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB). (A.Y)